Minggu, 19 Desember 2010

Emisi Bumi Makin Panas!




Tahu nggak, kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah emisi Karbondioksida hasil dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara), metana hasil dari pertnian dan peternkan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Dinitro Oksida dari pupuk dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Ditambah lagi, hutan yang harusnya bisa berfungsi sebagai paru-paru dunia, makin habis ditebang atau dibakar untuk dialih fungsikan sebagai lahan produksi! gawat!



Emisi adalah gas yang terbuang dari proses pembakaran yang tidak sempurna. Nah, gas buang ini memiliki kadar racun yang berbahaya untuk manusia dan lingkungan. Sebaliknya, pembakaran alamiah seperti fotosintesis tumbuhan tidak menghasilkan emisi karbon atau misi bercaun.
Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari karbon dioksida. sebgai contoh, sebuah molekul metana menghasilkan efek pemanasan 23 kali dari molekul CO2. molukel N2O bahkan menghasilkan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul CO2. gas-gas lain seperti CFC ada yang menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2!





Bukan hanya pemakaian BBM yang bisa jadi emitor atau donator emisi CO2, lho. pemakaian TV, komputer, PS, lampu listrik, dan hairdrayer atau alat listrik lain secara tidak bijak juga akan menghasilkan gas buang yang jahat. pada kondisi stand by saja, alat elektronik masih menghasilkan alus listrik sebesar 5 watt/jam. Nah, kalau kita membiaran alat elektronik itu stand by dalam aktu tidur kita selama 8 jam/hari, itu artinya kita sudah menghabiskan 160 watt/hari dan menghasilkan CO2 31 kg/tahun!


Ternyata seperti sampah sampah organik, seperti samaph dari dapur kita, juga melepaskan emisi dalam proses pembusukannya. setiap warga Indonesia sendiri membuang samapah 4,5 kg/ tahun yang artinya sudah menghasilkan emisi sebesar 64,8 kg/tahun!

Banyaknya emisi yang dihasilkan dari keseharian kita diperparah dengan kondisi hutan kita yang rusak, gundul dan terbakar. Padahal justru pepohonan dan gambutlah yang merupakan penyerap karbon terbesar. sekitar 85% emisi yang dihasilkan Indonesia justru dikarenakan kerusakan pada hutan.





Menurut PLN, 1 bohlam berdaya 6 watt bisa diapakai selama maksimum 1000 jam dengan emisi 345,6 kg/hari sedangkan 1 lampu hemat energi (LHE) dengan watt yang sama bisa dipakai minimum 5000 jam dan maksimum 10.000 jam dengan emisi 74,4 kg/hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar